Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Denada Leukemia, Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Denada dan anaknya, Shakira.
Denada dan anaknya, Shakira.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Denada mengungkapkan kondisi putrinya, Shakira Aurum, yang didiagnois menderita leukemia atau kanker darah. Penyakit tersebut menyerang sel darah putih sehingga produksinya menjadi abnormal. Sel darah putih sendiri memiliki fungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit atau gangguan lain.

Baca juga:
7 Gejala Leukimia seperti yang Dialami Anak Denada
Hati-hati, Gejala Leukimia Tersaru dengan Maag

Denada bukanlah satu-satunya orang tua yang anaknya terkena leukemia. Penyakit tersebut memang kerap menjangkiti anak-anak. Sebagai orangtua, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ketika menghadapi leukimia. Berikut langkahnya seperti dilansir dari situs Perkumpulan Leukemia & Limfoma (LLS):

1. Jangan Terpaku kepada Satu Sumber
Saat dokter mendiagnosis anak terkena leukemia, orang tua sebaiknya tidak tinggal diam. Mereka disarankan untuk mencari referensi lain dari dokter berbeda. Ini agar orang tua mendapat penjelasan lebih detail serta beragam sehingga mampu mengambil keputusan dengan matang.

"Saya berharap menyadari bahwa ini sangat normal sejak awal dan tidak perlu khawatir memberi tahu dokter. Mereka adalah sosok profesional dan terbiasa dengan hal tersebut (mencari referensi lain)," tutur guru sekaligus orang tua dengan anak penderita leukemia bernama Pamela Brunskill.

(Depositphotos)
(Depositphotos)

Artikel terkait:
Leukimia pada Anak Sering Terlambat Terdeteksi, Kenali Gejalanya
Obat-obatan, Alternatif Pengobatan Leukimia 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Susun Semua Informasi Secara Rapi
Setelah mendapat referensi dokter, orang tua juga bisa mencari informasi tambahan lewat artikel, buku atau internet. Semua informasi tersebut dikumpulkan dalam laptop dan catatan khusus sehingga mudah dicari. "Ini membuat kami memiliki kontrol tentang apa yang terjadi dan membuat pencarian informasi terbilang mudah saat dibutuhkan," kata Pamela Brunskill.

3. Konsultasi dengan Sekolah
Leukemia tidak harus membuat pendidikan anak berhenti. Orang tua bisa berkonsultasi dengan pihak sekolah untuk membahas kelanjutan pendidikan anak. Sambil berkonsultasi, jangan lupa memperhatikan kondisi anak dan melihat seperti apa metode yang bisa diikuti sekarang.

4. Berikan Waktu untuk Anak dan Diri Sendiri
Leukemia membuat kondisi anak lemah. Namun, ini tidak berarti orang tua harus terus menjaga mereka hingga menjadi terlalu protektif. Anak juga membutuhkan waktu luang untuk diri sendiri. Mereka bisa bermain dengan komunitas khusus leukemia. Hal serupa sebaiknya dilakukan oleh orang tua. Cobalah menenangkan pikiran lewat aktivitas lain.

5. Jujur Kepada Orang Terdekat
Orang tua terkadang tidak ingin merepotkan orang terdekat. Anggapan tersebut harus dipatahkan karena kehadiran mereka bisa meringankan beban orang tua. Mereka mampu membantu urusan lain di luar pengobatan. Contohnya adalah "berbicara/mendengar cerita orang tua, membawa makanan, dan mengawasi anak lain saat orang tua di rumah sakit".

6. Fokus Terhadap Setiap Fase
Pengobatan leukemia memakan waktu lama. Jika orang tua terus memikirkan berbagai macam kemungkinan di masa depan, mereka bisa stres sekaligus kelelahan. Usahakan untuk tetap fokus pada setiap fase kondisi anak agar bisa berpikir lebih jernih. "Apa yang membuat saya terkejut adalah setiap fase membuat jalan pikiran saya berbeda seiring berjalannya waktu," tutup Pamela Brunskill.

AURA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

12 jam lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

18 jam lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

5 hari lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

10 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

12 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

14 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.